ANDINI DAN REVI
MENJADI APRESIASI MI BAHRUL ULUM
Suara kegaduhan yang bersumber dari si tukang yang
memukul palu secara bergantian ke tembok yang rasanya memekakkan telinga yang
mengundang teriakkan siswa-siswi MI Bahrul Ulum.
MI Bahrul Ulum – sekolah
yang tingkat dua berwarna hijau muda yang digabungkan dengan warna hijau tua ini
masih melakukan tahap renovasi. Bukan termasuk sekolah megah atau letaknya di jalan raya, tetapi sekolah
ini terletak di gang sempit diantara pemukiman warga yang lokasinya di jalan
Wiyung 2 No. 10, Surabaya. Jangan dilihat dari sisi negatif sekolah, seperti
gedung dan letak sekolahnya, tetapi lihatlah MI Bahrul Ulum yang mampu mencetak
siswa yang berprestasi.
Mereka adalah Andini Salsabela yang berpostur
tubuh lumayan berisi dan Revi Aulia Salsabila yang berpostur tubuh lumayan
kurus. Mereka menjadi contoh dari teman-temannya agar mengikuti jejak prestasi
yang mereka miliki. Pada bulan Maret lalu kedua siswa tersebut harus bersaing untuk ke tahap kota.
Andini yang berkerudung hijau puyeh ini duduk di kursi dengan wajah senang
dengan pujian dari gurunya, yang biasanya dipanggil ustadz Dwi, “Di saring sekolah
ada 10 anak, kemudiam tingkat kecamatan diambil 2 anak, dan yang lolos satu
Andini itu, lolos ke kota”, ujarnya (6/6/2017).
Usaha Andini terbilang
tidak sia-sia. Ia mengikuti les pelajaran umum dalam seminggu 3 kali (Jum’at,
Sabtu, Minggu) di salah satu guru MI Bahrul Ulum yaitu ustadzah Haniah, mulai
jam setengah lima sampai tujuh malam. Bukan itu saja, ia mempersiapkan belajar khusus
matematika OSN dilaksanakan 2 hari setelah pulang sekolah bersama ustadz Dwi.
Dua siswa berumur 11
tahun yang menduduki kelas V MI Bahrul Ulum ini, mengakui kesulitan dalam soal
yang di lombakan. Dan mereka mengakui kesulitannya dalam mengerjakan soal
adalah bilangan pecahan.“Paling pokok mungkin bilangan pecahan itu dengan
operasinya juga, bilangan pecahan itu luas bentuknya, cara mengubahnya, kemudia
operasinya”, ujar pembina yangs berkumis tebal.
“Belajar lebih rajin, berdoa, dan semangat”,
ucap anak manis, Andini yang berbagi tips untuk meraih keberhasilan. Meskipun
hingga tingkat kota Surabaya, siswa berpipi cabi itu bercita-cita menjadi
seorang guru Matematika. Ia ingin menggeluti prestasi di bidang matematika.
Dalam pencapian prestasi
yang diraih oleh Andini Salsabela dan Revi Aulia Salsabila para guru turut
mengapresiasi atas kerja keras siswa yang mengikuti lomba, meski tidak mendapat
juara. Hal tersebut diungkapkan oleh Dwiyanto guru pembina Matematika. Ia
mengungkapkan, “Selamat ya nak, ucapan
ini bentuk apresiasi non material yang kami berikan”, ujarnya.